Ingin mengoleksi Ular? ketahui dulu bagaimana menjinakkan hewan melata ini.
Ular wild caught atau tangkapan liar biasanya cenderung bersifat lebih defensif karena secara alami dan naluriah mereka akan mempertahankan dirinya dari predator atau makhluk lain yang dianggap merupakan ancaman bagi mereka, termasuk manusia.
Akan tetapi tidak mustahil kita bisa menjinakkan ular wild caught tersebut apabila kita ingin memeliharanya. Apabila kita ingin agar ular tersebut menjadi jinak, sebaiknya ular yang akan dipelihara adalah bukan ular dewasa. Ular dewasa akan sangat sulit dijinakkan karena naluri defensif sudah sangat kuat tertanam di benaknya. Akan semakin mudah untuk menjinakkan ular yang lebih muda, karena mereka akan belajar bahwa kita sebagai pemeliharanya tidak akan menyakiti mereka, tapi justru merawat mereka dengan penuh kasih sayang.
Ular yang baru saja ditangkap dari alam biasanya stress dan membutuhkan waktu beberapa lama untuk adaptasi dengan kandang atau lingkungan barunya. Masa-masa stress ini biasanya ditandai dengan ular tidak mau makan. Sebaiknya ular yang baru ditangkap jangan langsung dijinakkan. Beri mereka waktu untuk beradaptasi dengan kandang/lingkungan barunya. Sediakan kandang yang nyaman serta cukup air untuk minum atau tempat berendam, sediakan juga hidding place apabila diperlukan. Sebisa mungkin jangan dipegang-pegang dulu kecuali diperlukan (contoh: membersihkan kandang dan penjemuran). Dan coba berikan mereka makanan secara berkala (contoh: 5-7hari sekali).
Apabila ular sudah beradaptasi dengan kandangnya dan tidak stress lagi (ditandai dengan ular sudah rutin makan), barulah kita bisa memulai proses penjinakan. Tidak perlu tergesa-gesa dalam proses penjinakan karena ular tersebut malah justru bisa menjadi stress kembali. Lakukan sedikit demi sedikit dan teratur secara berkala, ular-pun akan belajar sedikit demi sedikit bahwa kita tidak akan menyakitinya, dan pada akhirnya nanti dapat menjadi tenang dan jinak dengan sendirinya secara berangsur-angsur.
Demikian beberapa tips yang dapat dicoba dalam proses penjinakan:
1. Pada tahap pertama ini, jangan terlalu lama dan sering meng-handle ular anda, karena dapat menyebabkan ular anda stress kembali. Handle pada saat pembersihan kandang saja. Rendam ular anda di tempat khusus untuk merendam dengan diisi air yang tidak terlalu tinggi/dalam untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel di kulitnya. Sementara itu anda dapat membersihkan kandangnya dan mengganti alasnya dengan yang baru.
2. Setelah kandang bersih, coba handle ular anda dengan menggunakan alat bantu berupa hook atau bisa juga dengan gloves/sarung tangan. Pilih sarung tangan yang tidak berbahan dari kain/benang wool karena dapat mengakibatkan gigi ular tersangkut pada kain atau rajutan benang wool misalnya ular wild caught anda menggigit. Sarung tangan berbahan kulit atau terpal akan lebih baik untuk digunakan.
3. Handle ular anda dengan mantap dan hati-hati. Ular yang masih sangat defensif akan diam saja dan hanya melilit tangan anda dengan kuat. Usahakan untuk membuat ular anda bergerak/berjalan dari satu tangan ke tangan anda yang lain. Jangan menyentuh dahulu bagian kepala dan leher ular karena itu dapat membuat mereka merasa terancam, dan kemudian memicu sifat defensifnya. Sebisa mungkin hindari/jauhkan kepala ular dari wajah anda. Lakukan sebentar saja, kira-kira 10-20menit, kemudian masukkan kembali ke kandangnya, dan beberapa hari kemudian berikan makan kepada ular anda seperti biasa.
Ulangi tahap 1 s/d 3 selama beberapa kali. Apabila ular anda tetap mau makan rutin, lanjutkan ke tahap berikutnya.
4. Tambahkan frekuensi handle ular anda menjadi 2 kali dalam seminggu. Anda dapat meng-handlenya 4 hari setelah ular makan dan pada saat pembersihan kandang. Tambahkan juga waktunya menjadi 20-30menit. Pada saat ini anda dapat mencoba menyentuh bagian leher dan mengusap2 kepalanya. Lakukan dengan perlahan agar ular tidak kaget dan sedikit demi sedikit mereka akan belajar bahwa anda tidak akan menyakitinya. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.
5. Apabila ular sudah terlihat lebih kalem (biasanya ditandai dengan sudah jarang/tidak pernah mencoba menggigit lagi dan gerakan ular yang lentur serta tidak terasa kaku ketika berjalan di tangan anda), silakan mencoba untuk meng-handle ular anda tanpa menggunakan alat bantu lagi. Handle dengan ekstra hati-hati, usahakan untuk tidak membuat gerakan secara tiba-tiba agar ular anda tidak kaget. Ulangi tahap ini selama beberapa kali.
6. Apabila setelah tanpa menggunakan alat bantu-pun ular anda sudah jarang/tidak lagi mencoba menyerang, akan tetapi biasanya akan terlihat masih mudah kaget apabila ada gerakan dari sekelilingnya, anda tinggal perlu untuk menambahkan frekuensi handling menjadi 3-4 kali dalam seminggu. Lakukan semua tahap dengan kesabaran dan ketelatenan, mudah-mudahan ular anda akan segera menjadi sahabat yang sangat menyenangkan bagi anda.
Catatan: Masing-masing ular mempunyai karakter yang berbeda-beda meskipun dari jenis yang sama. Ini akan mempengaruhi cepat-lambatnya proses penjinakan, tergantung bagaimana karakter ular tersebut.
VISI & MISI SAKA BHAYANGKARA
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
Sabtu, 29 Mei 2010
[Tips] Cara Menjinakkan Ular
TEKNIK INTEROGASI
metode-metode interograsi yang resmi diajarkan kepada
personil US Military oleh SERE ( US Military Training Program -
Survival, Evasion, Resistance, Escape ) :
1. Isolation.
Caranya tersangka ditempatkan di ruang tersendiri tanpa bisa
melakukan kontak apapun dg orang lain. Dalam periode tertentu tersangka
akan mengalami kegelisahan berat karena keinginan yg sangat kuat untuk
berinteraksi dengan orang lain.
2. Sleep Deprivation.
Dengan mencegah tersangka untuk tidur selama beberapa hari.
Setelah beberapa hari tersangka akhirnya diperbolehkan tidur tapi segera
dibangunkan lagi dan langsung di interograsi.
Mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin pernah mengalami
ini pada saat dia ditahan KGB. Dia bilang,” Orang-2 terlihat seperti
diselimuti kabutdan rasanya aku sudah mati. Kakiku gemetaran hebat dan
SATU…hanya SATU keinginanku : TIDUR. kelaparan dan kehausan gk ada
apa-apanya dibandingkan ini.
Selain menimbulkan halusinasi, sleep deprivation yg lebih dari
24 jam akan menimbulkan kegilaan sementara.
3. Sensory Deprivation.
Metodenya dengan menempatkan tersangka di semacam tabung yg
mengisolasi total semua rangsangan dari luar. Tabung tersebut diberi
sebuah lubang kecil untuk tempat bernafas penghuninya. Pada percobaan yg
dilakukan terhadap 17 org subyek, hanya 6 orang yg bertahan sampai 36
jam. Yang lainnya mengalami kegelisahan berat dan kepanikan.
4. Stress Position.
Tersangka dipaksa berdiri selama berjam-jam tanpa diberi
pegangan apapun. Variasi lainnya selain berdiri tahanan juga disuruh
mengangkat lengannya. Metode ini pd penerapannya di lapangan berkembang
menjadi semakin inovatif seperti mengikat tangan kebelakang lalu
diikatkan lagi ke pergelangan kaki pada posisi “ditarik”.
5. Sensory Bombardment.
Caranya dengan menyuruh tahanan berdiri menghadap tembok. Mata
ditutup dan tangan diikat erat lalu tahanan akan dibombardir dengan
sinar lampu sangat terang dan suara-suara keras sehingga mengakibatkan
kekacauan indra tubuh akibat rangsangan yg berlebih, gangguan tidur dan
konsentrasi. Salah seorang sumber di tahanan menyebutkan ada seorang
tahanan yg “keras kepala” mengalami penyiksaan ini selama 7 hari non
stop.
6. Forced Nudity.
Metode ini banyak diterapkan tentara Amerika di Iraq saat
menginterograsi tawanan perang. Prakteknya dengan menelanjango tersangak
di depan tahanan yg lain dan membiarkannya tetap bugil dalam jangka
waktu yg lama. Akibatnya tersangka akan merasa malu luar biasa.
7. Sexual Humiliation.
Hal ini disesuaikan dengan budaya dan kepercayaan yg dianut oleh
si tersangka. Cara-caranya seperti tersangka dipaksa melakukan adegan
sex dengan sesama jenis, disuruh memakai pakaian wanita (utk tersangka
pria) lalu dipaksa menari striptease di depan personil wanita.
8. Cultural Humiliation.
Seperti poin diatas cara ini jg disesuaikan dengan budaya
setempat. Metode ini pada intinya memaksa tersangka melakukan sesuatu yg
menurut pandangan tersangka merupakan sesuatu yg dilarang atau
memalukan. Contohnya bagi muslim dipaksa makan babi. Selain itu bisa
juga dengan penghinaan-2 verbal sampai tersangka merasa sangat terhina
dan mematahkan semangatnya.
9. Extreme Cold.
Cara ini dulunya berasal dari China yg diterapkan kepada tahanan
politik atau para aktivis keagamaan. Umumnya tahanan secara rutin
tubuhnya diguyur air dingin dan dibiarkan berada di dalam atau di luar
ruangan yg jg bersuhu rendah. Ada juga yg dipaksa berdiri ditengah hujan
salju cuma mengenakan pakaian seadanya.
Metode yg berlawanan adalah menggunakan panas yaitu dgn
mengurung tahanan di semacam ruang sempit yg minim ventilasi dan bersuhu
tinggi. Disebut juga “hot box”. Tersangka baru akan dikeluarkan setelah
mau bekerjasama dengan interogatornya.
10. Phobias.
Phobias digunakan untuk menimbulkan perasaan panik pada diri
tersangka. Contohnya kalo si tersangka takut dengan laba-laba maka
selnya akan diisi penuh dengan laba-laba sampai tersangka tersebut
mengalami rasa takut dan panik yg luar biasa. Pada tahap tersebut
barulah interogasi dilaksanakan.
11. Water Boarding.
Metode ini belakangan dilarang digunakan dalam US Military. Tp
tidak ada yg menjamin apakah aturan tersebut benar-benar dilaksanakan
atau tidak. Waterboarding dilakukan dengan mengikat tubuh erat-erat
tersangka pada sebuah papan atau meja dengan posisi kaki lebih tinggi
drpd kepala, lalu matanya ditutup. Kemudian wajah tersangka disiram
dengan air berulang-kali dg teknik tertentu. Secara psikolog tersangka
akan merasa dirinya tenggelam dan timbul reaksi tersedak karena air yg
diguyurkan ke wajahnya itu. Metode ini sangat efektif karena dalam
percobaan yg dilakukan thd anggota CIA sendiri ternyata rata-rata mereka
hanya bertahan selama 14 detik !
SAKA BHAYANGKARA GOMBONG
Jl. Kartini no. 43 telp (0287)471110 Gombong Kebumen Jawa Tengah