Senjata api (bahasa Inggris: firearm) adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan. Proses pembakaran cepat ini secara teknis disebut deflagrasi. Senjata api dahulu umumnya menggunakan bubuk hitam sebagai propelan, sedangkan senjata api modern kini menggunakan bubuk nirasap, cordite, atau propelan lainnya. Kebanyakan senjata api modern menggunakan laras melingkar untuk memberikan efek putaran pada proyektil untuk menambah kestabilan lintasan.
Gaya penggerak proyektil
Panah, anak panah, tombak, dan senjata sejenis ditembakkan menggunakan gaya mekanik murni yang diterapkan oleh benda padat lainnya; sebaliknya, senjata lain menggunakan kompresi atau pemuaian gas sebagai gaya penggeraknya.
Sumpitan dan senapan angin menggunakan gas yang dipadatkan, sedangkan kebanyakan senapan dan senjata api lainnya memanfaatkan gas yang dimuaikan yang dibebaskan reaksi kimia mendadak. Senapan gas api menggunakan gabungan kedua mekanisme itu. Railgun mengadakan percepatan konstan sepanjang keseluruhan panjang alat itu, menambah kecepatan mulut senjata api. Beberapa proyektil mengadakan tenaga penggerak selama (bagian dari) terbang dengan menggunakan mesin roket atau mesin jet. Dalam istilah militer, rocket tak dikendalikan, sedangkan misil dikendalikan. Catatan 2 arti "roket": ICBM ialah misil dengan mesin roket.
Tumpul atau tajam Proyektil
Meski sumpit menggunakan anak panah kecil, kebanyakan tipe senapan dan senjata api melemparkan peluru atau mimis yang dibuat dari logam, biasanya timah, yang didesain untuk merusak dan merobek-robek bagian dalam suatu sasaran, dan menyebabkan kerusakan serius. Barang seperti panah, anak panah tangan, dan tombak umumnya ujungnya diberi logam tajam yang disebut ujung proyektil yang memungkinkannya lebih mudah menembus sasaran, walau beberapa tipe panah yang digunakan untuk berburu didesain untuk mengejutkan atau membunuh dan bukan menusuk.
Proyektil didesain untuk tak mematikan, sebagai contoh untuk digunakan pada kerusuhan, termasuk peluru karet dan tongkat pemukul yang lentur.
Proyektil kinetik
Proyektil yang tak memuat isi bahan peledak disebut senjata energi kinetik atau penetrator kinetik. Senjata energi kinetik klasik ialah peluru. Di antara proyektil yang tak memuat bahan peledak ialah railgun, mass driver, dan penetrator energi kinetik, di samping senjata yang lebih kecil seperti peluru. Semua senjata itu bekerja dengan mencapai kecepatan mulut senjata api tinggi, dan bertubrukan dengan sasarannya, membebaskan energi kinetik.
Beberapa senjata kinetik untuk sasaran objek di penerbangan luar angkasa ialah senjata antisatelit dan misil antibalistik. Sejak mereka perlu mencapat kecepatan tinggi lagi, mereka dapat merusak sasarannya dengan energi kinetik yang dibebaskan sendiri; bahan peledak tinggi tak begitu diperlukan. Bandingan energi TNT, 4,6 MJ/kg, pada energi kendaraan pembunuh kinetik dengan kecepatan tertinggi 10 km/s, yang 50 MJ/kg. Kemudian, senjata kinetik cenderung lebih ringan daripada proyektil peledak tradisional. Bagaimanapun, tingkat ketelitian tinggi diperlukan dalam targeting untuk pendekatan itu.
Lihat juga balistik terminal kecepatan tinggi, EKV. Untuk senjata kinetik fiktif, lihat Kendaraan pembunuh relativistik.
Senapan ialah peralatan mekanik yang menembakkan proyektil pada kecepatan tinggi, dengan menggunakan pendorong seperti bubuk mesiu atau udara yang dipadatkan.
Istilah senapan sering digunakan sebagai persamaan kata senjata api, namun biasanya hanya merujuk pada senapan berkaliber dan artileri AL, jadi tak termasuk senapan laras panjang. Macam-macam senapan sangat banyak dan yang terkuat mengambil prosedur alat perang aktif dalam militer di seluruh dunia.
Kaliber peluru
Kaliber secara umum menyatakan ukuran peluru yang dipakai pada senjata api. Kaliber dilihat dari diameter atau garis tengah peluru, atau dari diameter isi lorong laras.
Kaliber dapat dinyatakan dalam inci maupun dalam milimeter. Biasanya penyebutan dalam inci digunakan untuk produk komersial, dan penyebutan dalam milimeter untuk produk militer. Dalam inci, kaliber disebut dalam desimal dan bisa ditambahkan satuan kaliber "cal". Jadi untuk peluru dengan diameter 0,45 inci biasa disebut .45 cal ("kaliber empat-lima"). Dalam milimeter kaliber tidak diberi satuan cal, untuk peluru 5,56 milimeter disebut 5.56 mm.
Sejarah
Pada masa generasi awal senjata api yang dinamakan senapan musket, peluru dari bahan apa saja apakah batu, bulatan besi dan berukuran pas dengan ukuran kamar pemicu dan laras senjata pada senapan dapat digunakan. Pada masa itu peluru sangat sederhana. Tinggal dimasukkan bubuk mesiu dari ujung laras, dipadatkan dan diberi peluru maka senapan dapat digunakan dengan menarik picu senapan tersebut.
Pada generasi selanjutnya, setelah dirancangnya senapan yang dimasukkan peluru dari belakang senapan yang dinamakan senjata jarum oleh Pauly dan digunakan pertama kali oleh tentara Prusia yang waktu di bawah perdana menteri Otto von Bismarck dan Kaiser Wilhelm I itu ketika menyerang Perancis yang waktu itu dipimpin oleh Kaisar Napoleon III serta pengembangan-pengembangan senapan dan peluru di mana bubuk mesiu dimasukkan ke dalam tabung kecil kuningan yang dinamakan selongsong atau cartridge.
Penyebutan selongsong
Untuk kejelasan dalam penyebutan ukuran peluru, selain kaliber, juga disebutkan panjang selongsong. Karena peluru pada satu kaliber dapat memiliki ukuran cartridge yang berbeda-beda. Contohnya kaliber pada 7.62 mm:
- 7.62 x 39 mm, yang digunakan senapan serbu AK-47
- 7.62 x 51 mm, yang digunakan senapan M14
- 7.62 x 54 mm, yang digunakan senapan runduk SVD
Penyebutan lain juga bisa dengan ditambahkan negara asal, tipe senjata, atau pabrik yang pertama memproduksi, misalnya:
- 7.62 x 39 mm, bisa disebut 7.62 Soviet, 7.62 Warsaw, 7.62 ComBloc, .30 Short Russian
- 7.62 x 51 mm, bisa disebut 7.62 NATO, .308 Winchester
- 9 x 19 mm, bisa disebut 9 mm NATO, 9 mm Luger, 9 mm Parabellum
- 11.43 x 23 mm, biasa disebut .45 ACP, .45 Auto
Kaliber sebagai ukuran panjang laras
Panjang laras (biasanya pada senjata api dan meriam yang besar) juga dapat dihitung dalam kaliber. Panjang efektif laras akan dibagi dengan diameter lorong laras. Sebagai contoh, meriam pada kapal perang kelas Iowa disebut meriam kaliber 16"/50. Maksudnya, diameter isi larasnya 16 inci, dan panjang larasnya adalah 800 inci (16 * 50 = 800). Perhitungan ini terkadang diberi awalan L/, misalnya pada meriam tank Panzer IV, yaitu "75 mm L/48", yang berarti diameternya adalah 75 mm dan panjangnya adalah 3600 mm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar